Diberdayakan oleh Blogger.

Search This Blog

RSS

Earth Song lyrics

What about sunrise?
What about rain?
What about all the things?
That you said we were to gain


What about killing fields?
Is there a time?
What about all the things
That you said was yours and mine?


Did you ever stop to notice
All the blood we've shared before?
Did you ever stop to notice
The crying earth the weeping shores?


Aah, ooh
Aah, ooh


What have we done to the world?
Look what we've done
What about all the peace
That you pledge your only son?


What about flowering fields?
Is there a time?
What about all the dreams
That you said was yours and mine?


Did you ever stop to notice
All the children dead from war?
Did you ever stop to notice
This crying earth this weeping shore?


Aah, ooh
Aah, ooh
Did you ever stop to notice
All the blood we've shared before?
Did you ever stop to notice
This crying earth this weeping shore?


Aah, ooh
Aah, ooh








Note :
Menurut saya, lagu ini memiliki banyak arti yang sangat bermakna. ditambah penulis dan penyanyi ini sendiri adalah sang KING of POP yang memiliki kharisma serta bakat yang luar biasa. Lagu ini sangat cocok untuk menyadarkan orang orang yang sama sekali tidak peduli dengan lingkungan. :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Isu Lingkungan Di Indonesia


Masalah-masalah yang paling serius mengancam kemajuan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia adalah:

Dorongan yang keliru yang menghambat penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan
Sumber daya alam memberikan kontribusi yang besar kepada PDB Indonesiadan anggaran belanja Pemerintah. Sektor pertanian, kehutanan, danpertambangan menyumbang sekitar 25% PDB Indonesia dan sekitar 30% dariseluruh penerimaan anggaran Pemerintah (pada tahun 2005, pajakpenghasilan atas migas mencapai 7% dari pendapatan, dan penerimaanbukan pajak atas pendatan sumber daya alam mencapai 22% dari pendapatannegara). Namun, kebijakan makro ekonomi Indonesia (kebijakan pendapatanpajak dan bukan pajak serta pola perimbangan keuangan) tampaknyamendorong terjadinya pengurasan sumber daya akibat penggunaan yangterus-menerus karena melalui kebijakan-kebijakan ini pemerintahkabupaten, berdasarkan pendapatan sumber daya dan bukan kinerja ataukepengurusan, tidak memperoleh pendapatan pajak yang memadai dari usahakehutanan dan perikanan (yang terkait dengan sumber daya lain), dantidak mengizinkan diberikannya sumbangan amal oleh individu atau badanusaha.
Kesenjanganantara kebijakan dan praktek setelah desentralisasi dapat memperlambatperbaikan yang signifikan pada kualitas lingkungan
Di bawah sistem desentralisasi, kini sedang diujicoba sampai sejauhmana pemerintah daerah merasa terikat oleh garis kebijakan nasional;pelayanan sipil tidak lagi merupakan bagian dari rantai komandoterpadu, badan-badan regulator di banyak provinsi dan kabupaten kiniberada langsung di bawah perintah gubernur atau bupati yang seringkalijuga menjadi penyokong proyek-proyek atau kegiatan-kegiatan yang harusdiatur. Meskipun adanya investasi yang besar pada kebijakan lingkungandan pengembangan kepegawaian, pelaksanaan peraturan dan prosedur dilapangan masih buruk. Masalah-masalah ini tidak mungkin dapat diatasidi bawah sistem desentralisasi kecuali jika pendekatan yang lebihefektif dapat dikembangkan.

Banyak provinsi dan kabupaten membuat penafsiran-penafsiran barumengenai peraturan yang ada, atau berupaya mencari prosedur peraturanyang seluruhnya baru. Meskipun sebagian inovasi ini memperkuatpengendalian lingkungan, namun sebagian besar malah mengendurkanpengendalian atau bahkan mengabaikan seluruh standar nasional.

Persepsi masyarakat tentang masalah lingkungan dan prioritas pembangunan Pemerintah
Kesadaran masyarakat penting dalam upaya mengatasi masalah lingkungandi Indonesia, dari risiko bencana alam sampai konservasi biodiversitas.Warga masyarakat yang terinformasi dan sadar dapat mengambil tindakanuntuk mengatasi masalah-masalah lingkungan dan dapat membentuk kelompokuntuk peningkatan upaya penanganan di tingkat politik maupun pemerintahdaerah. Namun, di tingkat yang lebih luas, nilai-nilai lingkungan belumtertanam dengan kuat pada masyarakat sehingga mereka kurang menghargaisumber daya alam dan pelayanan lingkungan. Partisipasi dan suara dalampengambilan keputusan merupakan unsur penting dalam penyelenggaraanyang baik. Bencana-bencana lingkungan yang baru-baru ini terjadi(banjir, lumpur, kebakaran, erosi) memang telah mendorong perhatianyang lebih besar kepada masalah lingkungan, namun pengkajian lebihlanjut mengenai pengetahuan, sikap dan praktek masih perlu dilakukanuntuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman ini mencapai masyarakatdi luar pusat-pusat perkotaan, dan apa saja sarana yang paling cocokuntuk membangun di atas kesadaran dasar ini.

Manfaat sosial, lingkungan dan ekonomi, risiko dan biaya langkah-langkah alternatif pembangunan
Di Indonesia, kebijakan energi, praktek sektor kehutanan dan masalahperubahan iklim saling berhubungan erat. Bahan bakar fosil mendominasikonsumsi energi di Indonesia, di daerah pedesaan maupun perkotaan, danIndonesia secara bertahap sedang meningkatkan penggunaan energi yangdihasilkan oleh batu bara (sekitar 40% pada tahun 2002). Indonesia jugamerupakan penghasil gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia, yangmemproduksi 80% gas rumah kaca dari perubahan penggunaan lahan selainpenebangan hutan dan kebakaran hutan/gambut.

Kebijakan energinasional mendorong peningkatan pemanfaatan sumber energi yang dapatdiperbaharui termasuk biomassa, panas bumi dan tenaga air. Pada saatyang sama, Pemerintah merencanakan pemanfaatan batu bara berskala besaruntuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor minyak.Peningkatan pemanfaatan batu bara dapat menimbulkan dampak lingkungannegatif yang signifikan terkait dengan kandungan sulfur yang tinggi dandampak potensial terhadap hutan akibat pembukaan lahan. Solusi energialternatif diperlukan bagi daerah-daerah yang lebih terpencil denganharga yang sesuai dan dukungan sektor publik.












sumber :  http://web.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/COUNTRIES/EASTASIAPACIFICEXT/INDONESIAINBAHASAEXTN/0,,contentMDK:21556989~pagePK:1497618~piPK:217854~theSitePK:447244,00.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kesan dan Pesan di PLH

Pendidikan Linkungan Hidup 8 (PLH)
Saya mengenal pelajaran ini sejak saya masuk ke SMAN8 PEKANBARU, di pelajaran ini kami belajar semua mengenai linkungan hidup dan kerusakan kerusakan yang terjadi pada lingkungan kita. saya ingin menyampaikan kesan dan pesan saya untuk guru yang mengajar saya selama saya di SMA...


Kesan :

Selama pelajaran plh, saya lebih banyak mendapatkan  ilmu. Tidak hanya dalam bidang linkungan hidup, tetapi dalam bidang lainnya juga. Dengan plh, saya lebih banyak mengetahui tentang keadaan bumi, bencana alam dan lainnya.
Di pelajaran plh, saya juga lebih dapat mengapresiasikan apa yang ada dalam pikiran saya. Baik dalam bentuk karya nyata, maupun karya sastra. Saya juga dapat mengabadikan karya karya yang telah saya buat juga dapat berbagi pengetahuan satu sama lain.



Pesan :

Menurut saya  untuk pelajaran plh ini, sebaiknya lebih banyak untuk peninjauan dan bekerja di lapangan. Sehingga, kita dapat melihat langsung apa apa saja yang terjadi di lingkungan sekitar kita.
Pelajaran PLH sangat membantu dalam pembentukan jati diri siswa siswi yang cinta lingkungan.  Tingkatkan terus prestasi mu, PLH! WE LOVE YOU… :D




TTD :
Rizka Annisa Harahap

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tafsir Mars PLH SMA 8 PEKANBARU

Tuhan Ciptakan Alam Nan Indah 
Manusia Penerima Amanah
Wahana Karya Bernilai Ibadah
Ambil Manfaat Jangan Serakah


Tafsiran :  Tuhan telah menciptakan alam beserta isinya dengan nsangat sempurna. Diantara ciptaannya itu, yang paling sempurna adalah manusia. Tuhan telah memberikan tugaas ke manusia sebagai makhluk penerima amanah yang ditugaskan untuk merawat alam ciptaannya sebagai salah satu bentuk ibadah.

Karya Agungnya Teramat Luhur
Semua Makhluk Hidup Makmur
Amal Berkah Tumbuh Subur
Jagat Raya Sujud Syukur

Tafsiran :  Ciptaan Allah sangat luar biasa. Ia menciptakan itu semua demi makhluk ciptaannya agar mereka hidup makmur, dan membuat mereka menjalankan tugas yang dapat membuat alam sekitar hidup subur serta mrndapatkan amal sebanyak- banyaknya.

BUMA BUHA MATA
Buka Mata Buka Hati
Memelihara Alam Titipan Allah
BUMA BUHA MATA
Buka Mata Buka Hati
Memelihara Alam Titipan Allah

Tafsiran :  Marilah mulai membuka mata anda melihat alam disekitar dan lalu mulailah membuka hati anda untuk memelihara alam disekitar anda.

Jagalah Mata Jagalah Hati
Ayunkan Tangan Langkahkan Kaki
Memelihara Alam Titipan Ilahi
Cermin Insan Khalifah Fil ardhi

Tafsiran :  Jagalah mata dan hati anda, mulailah untuk memelihara alam yang menjadi sumber kehidupan dan itu akan membuat anda menjadi seorang insan Khalifah Filardhi

Karena Ulah Tangan Manusia
Darat dan Laut Rusak Binasa
Warisan Anak Cucu Tak Tersisa
Bencana Alam Dimana mana

Tafsiran :  Akibat ulah sebagian manusia yang tak punya perasaan, darat dan laut di muka bumi rusak dan membuaat semua warisan untuk generasi kedepan habis akibat banyaknya bencana alam yang terjadi.

Jiwa Siswa SMA 8
Dan Pendidikan Lingkungan Hidup
Ecological Youth Environmental Source
Siswa Peduli Lingkungan Hidup
Cermin Insan Khalifah Fil ardhi
Huuuuuu
Filardhi

Tafsiran :  Jiwa siswa siswi SMA8 PEKANBARU yang telah dididik dalam pendidikan lingkungan hidup serta bergabung dalam club EYES yang mencerminkan siswa eduli linkungan hidup dan merupakan cerminan dari insan Khalifah Filardhi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BANJIR LAHAR DINGIN DI YOGYAKARTA, BANJIR BENGAWAN SOLO, dan BANJIR di JAKARTA


Jakarta - Tiga bencana berskala besar diperkirakan terjadi dalam waktu dekat, yaitu banjir lahar dingin Gunung Merapi Yogyakarta, banjir Bengawan Solo, banjir di Jakarta. Pemerintah melakukan upaya mengantisipasi datangnya ketiga bencana tersebut.

Demikian terungkap dalam rapat tentang penanggulangan banjir di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2011).

Rapat dipimpin oleh Wapres Boediono, dan dihadiri sejumlah menteri terkait, Kepala BNPB Syamsul Muarif, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Dilaporkan oleh BNPB, di lereng Merapi, masih ada 90 juta meter kubik material erupsi yang menumpuk dan berpotensi mendatangkan banjir lahar dingin. Sementara banjir Bengawan Solo sangat mengancam wilayah antara lain Bojonegoro, Lamongan, Tuban, dan Gresik.

"Untuk mengantisipasi bencana lahat dingin ini, pemerintah sudah melakukan berbagai langkah persiapan, antara lain dengan memasang alat pemantauan aliran lahar dingin di 13 sungai yang menampung aliran lahar dingin itu ke bawah, termasuk di antaranya Kali Krasak dan Kali Code," kata Jubir Wapres, Yopie Hidayat, usai rapat.

Selain itu, juga dipasang sensor penakar hujan maupun kamera web di berbagai titik. BNPB juga akan dilakukan pemetaan detail endapan vulkanik untuk mengetahui berapa persisnya ketebalan di berbagai titik. Sistem peringatan dini dan penguatan dinding-dinding sungai juga terus berjalan.

Untuk banjir daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo, lanjut Yopie, Menteri PU Djoko Kirmanto menegaskan hanya mungkin diatasi secara tuntas jika pemerintah membangun Waduk Jipang di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, pembangunan waduk ini menuntut pemindahan 78.000 penduduk yang berdiam di sana.

"Sehingga, dalam waktu dekat, pembangunan waduk ini tampaknya belum menjadi pilihan pemerintah. Opsi yang memungkinkan adalah mengurangi dampak banjir dengan pengelolaan sungai yang lebih baik. Antara lain, dengan memperbaiki dinding sungai serta membangun sistem informasi banjir yang efektif," katanya.

Lantas bagaimana penanggulangan ancaman banjir di Jakarta? Beroperasinya Kanal Banjir Timur sejak awal 2010 dilaporkan telah mengurangi banjir di kawasan timur Jakarta. Pemerintah DKI Jakarta sudah membangun dinding-dinding penahan air pasang untuk mencegah kejadian seperti 2007.

"Ketika itu curah hujan yang tinggi datang berbarengan dengan air pasang yang sehingga terjadi banjir besar," tutup Yopie.

(irw/aan) detikNews


SOLUSI :

1.      PREVENTIF
ð  Sebaiknya, di daerah  Jakarta, Yogyakarta  dan di daerah sungai Bengawan Solo lebih banyak ditanam pepohonan. Sehingga  disaat banjir terjadi, pepohonan tersebut dapat menahan air yang akan datang.  Dan, kebersihan di lingkungan sekitar juga lebih diperhatikan. Karena lingkungan yang tidak bersih dapat menyebabkan banjir.
2.      CURATIF
ð  Untuk mengantisipasi bencana lahar dingin, pemerintah sudah melakukan berbagai langkah persiapan, antara lain dengan memasang alat pemantauan aliran lahar dingin di 13 sungai yang menampung aliran lahar dingin itu ke bawah, termasuk di antaranya Kali Krasak dan Kali Code.
ð  Selain itu, dipasang sensor penakar hujan maupun kamera web di berbagai titik.
ð  Untuk banjir daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo, pemerintah membangun Waduk Jipang di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
3.      REHABILITATIF
ð  mengurangi dampak banjir dengan pengelolaan sungai yang lebih baik.
ð  memperbaiki dinding sungai serta membangun sistem informasi banjir yang efektif.
4.      PROMOTIF
ð  Beroperasinya Kanal Banjir Timur sejak awal 2010 dilaporkan telah mengurangi banjir di kawasan timur Jakarta.
ð  Pemerintah DKI Jakarta sudah membangun dinding-dinding penahan air pasang untuk mencegah kejadian seperti 2007.
ð  pembangunan waduk  menuntut pemindahan 78.000 penduduk yang berdiam di sana.
DATA : http://www.detiknews.com/read/2011/11/14/172838/1767200/10/tiga-banjir-besar-mengancam-pemerintah-siapkan-antisipasi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Penelitian Tentang Tukang Pangkas


PROSES KEGIATAN

A.    Persiapan
1.       Alat yang akan digunakan dalam proses pemangkasan
a.       Gunting rambut
b.      Alat cukur
c.       Sisir
d.      Pisau cukur
e.      Sabun untuk mencukur rambut
f.        Baju pelindung
g.       Masker
h.      Sisir pembersih rambut
i.         Handuk

Lokasi pangkas, jln. soekarno hatta. Pekanbaru.























Poses pemangkasan.Pemangkas memakai masker untuk menghindari bakteri.



Kebersihan pada ruangan pangkas

Analisis Penelitian pada Tukang Pangkas

 1.  Analisa Resiko


Jenis Bahaya
Resiko
Konsekuensi
Factor Fisik :
·         Pencahayaan yang kurang
·         Suhu ruangan

·         Kebersihan ruangan

·         Kesalahan teknis

·         Biang keringat,  Dehidrasi
·         Bakteri dan virus

·         Salah Memotong rambut, tidak rapi
·         Kelelahan, tidak konsen

·         Penyakit paru paru
Factor biologis :
·         Bakteri
·         Virus
·         Jamur

·         Infeksi
·         Infeksi
·         Infeksi

·         Penyakit penyakit kulit dan berbagai penyakit dalam, seperti TBC, dll.
Factor  Ergonomic :
·         Berdiri terlalu lama saat memangkas orang
·         Mata yang selalu berhadapan dengan rambut orang lain

·         Kelelahan, tidak konsen

·         Sakit mata

·         pegal pegal, serta kurangnya konsentrasi
·         rabun jauh, sakit mata, mata merah
Faktor psikososial :
·         jam kerja yang terlalu lama
·         permintaan orang yang bermacam macam
·         kurangnya tenaga kerja

·         stress

·         stress

·         kelelahan

·         kurang konsentrasi

·         emosi yang meningkat

·         tidak maksimalnya kerja

Alat perlindungan diri dan sterilitas :
·         pemangkas tidak menggunakan  masker/penutup mulut



·         pemangkas  dan orang yang dipangkas tidak menggunakan baju pelindung


·         infeksi





·         tidak higienis


·         pemangkas dan orang yang dipangkas dapat terkena penyakit yang berasal dari bakteri atas rambut yang telah dipotong.
·         Banyak potongan rambut yang akan lengket pada baju pemangkas dan yg dipangkas.
Kecelakaan pada saat di   pangkas :
·         Salah memotong bagian
·         Style yang kurang sesuai dengan permintaan pasien


·         Infeksi, luka
·         Emosi  dari pasien


·         Pendarahan
·         Tekanan mental sesaat

 
2.  Bentuk analisa  semikualitatif

Tingkat Keparahan

Kemungkinan Terjadi
Jarang Terjadi

(1)
Kurang mungkin terjadi (2)
Mungkin terjadi
(3)
Sangat Mungkin terjadi (4)
Hampir Pasti terjadi
(5)
(1)
Tidak ada pengaruh





(2)
Pengaruh sangat ringan


·         Pencahayaan yang kurang(6)
·         Suhu ruangan yang kurang(6)
·         permintaan orang yang bermacam macam(6)
·         Style yang kurang sesuai dengan permintaan pasien(6)

·         Berdiri terlalu lama saat memangkas orang (8)
·         jam kerja yang terlalu lama(8)

·         Mata yang selalu berhadapan dengan rambut orang lain(10)

(3)
Pengaruh ringan


·         pemangkas tidak menggunakan  masker/penutup mulut(9)

·         pemangkas  dan orang yang dipangkas tidak menggunakan baju pelindung(12)
·         Kebersihan ruangan yang kurang(15)
(4)
Pengaruh serius

·         Salah memotong bagian (8)




(5)
Pengaruh fatal
















3. Evaluasi Risiko
Dari tabel analisa semikualitatif ditentukan prioritas risiko sebagai berikut:
No
HAZARD
SKOR
TAFSIRAN
1.
Kebersihan ruangan yang kurang
15
·         Hampir Pasti terjadi
·         Pengaruh ringan

2.
pemangkas  dan orang yang dipangkas tidak menggunakan baju pelindung
12
·         Pengaruh ringan
·         Sangat Mungkin terjadi
3.
Mata yang selalu berhadapan dengan rambut orang lain
10
·         Hampir Pasti terjadi
·         Pengaruh sangat ringan
4.
pemangkas tidak menggunakan  masker/penutup mulut
9
·         Pengaruh ringan
·         Mungkin terjadi

5.
Berdiri terlalu lama saat memangkas orang
8
·         Sangat Mungkin terjadi
·         Pengaruh sangat ringan
6.
jam kerja yang terlalu lama
8
·         Sangat Mungkin terjadi
·         Pengaruh sangat ringan
7.
Salah memotong bagian
8
·         Pengaruh serius
·         Kurang mungkin terjadi
8.
Pencahayaan yang kurang
6
·         Mungkin terjadi
·         Pengaruh sangat ringan
9.
Suhu ruangan yang kurang
6
·         Mungkin terjadi
·         Pengaruh sangat ringan
10.
permintaan orang yang bermacam macam
6
·         Mungkin terjadi
·         Pengaruh sangat ringan
11.
Style yang kurang sesuai dengan permintaan pasien
6
·         Mungkin terjadi
·         Pengaruh sangat ringan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS